Sejarah periwayatan Al-Quran (Tokoh-tokoh pembawa Al Quran di zaman Keemasan)

 Al Quran telah Nabi ajarkan seluruhnya kepada para shahabat. Beliau bacakan persis seperti bacaan Jibril ‘alaihis Salam kepadanya.

Sepeninggal beliau, para shahabat membacanya seperti apa yang mereka dengar dan dapatkan selama menemani Rasul. Imam Adz Dzahabi mengatakan dalam Thabaqatul Qurra` bahwa di kurun itu, ada 7 shahabat yang masyhur dalam membacakan dan mengajarkan Al Quran. mereka adalah : (1) ‘Utsman bin ‘Affan (2) ‘Aliy bin Abi Thalib  (3) Ubay bin Ka’ab (4) Zaid bin Tsabit (5) Abud Darda` (6) Ibnu Mas’ud (7) Abu Musa Al Asy’ariy.

Dan kepada Ibnu Mas’ud ada 3 shahabat yang berguru dan membaca Al Quran di hadapannya. Mereka adalah: Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, dan ‘Abdullah bin As Saa`ib.

Dari shahabat-shahabat yang mulia inilah para tabi’in mewarisi Al Quran. Mereka menerima bacaan Al Quran dan membacakan di hadapan para shahabat, menghafalnya, huruf demi huruf, beserta sukun dan harokatnya. Sehingga masyhurlah sejumlah tokoh-tokoh utama para pembawa Al Quran yang tersebar di penjuru Daulah Islamiyyah saat itu. Merekalah yang kemudian meneruskan perjuangan pendahulunya, mengajarkan Al Quran kepada umat, ayat demi ayat, kalimat demi kalimat, harokat demi harokat.

Muncullah di Madinah, semisal Sa’id bin Al Musayyib, ‘Urwah bin Az Zubair, Al A’raj, Az Zuhry, dan ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz.

Di Makkah ada Mujahid bin Jabr, Atho` bin Abi Robah, Thawus, dan ‘Ikrimah.

Murid-murid Ibnu Mas’ud yang dikenal di Kufah adalah Al Aswad bin Yazid, Masruq bin Al Ajda`, ‘Amru bin Syarahbil. Dan yang paling menonjol dari mereka adalah Abu ‘Abdirrahman As Sulamy. Beliaulah orang pertama yang membacakan mushaf Al Imam yang dikumpulkan oleh ‘Utsman bin ‘Affan.

Di Bashroh ada Al Hasan al Bashri, Ibnu Sirin, Qotadah, Yahya bin Ya’mur, Nashr bin ‘Ashim, serta ‘Abdullah bin Abi Ishaq Al Hadhrami. Sementara di Syam ada Al Mughirah bin Abi Syihab Al Makhzumy, murid dari ‘Utsman …..

(Diambil Dari: Zaadul Qari Fi Tajwiidi kalamil Bari, penyusun: Abu Hamid Fauzi bin Isnain)

Komentar ditutup.